A Fanfiction By Syifauziah
▲
▲
Tittle : Kris Love Letter || Cast
: Kris [EXO M] Sehun [EXO K] Kai [EXO K] and more
Duration : One Shoot ||Genre
: Comedy (I Hope so) &
Friendship (I hope this one) || Rating : T
Summary : Bagaimana kalau kita mencuri surat cinta Kris?
A/N : In Here, Sehun and kai will be a naughty and super cute kid.
Disclaimer : This story belong to me. Don't be a plagiarizm
Inspiration : Komik Monika
▲
“Cepat sedikit Kai ! Kau ini lelet thekali..” Ujar Sehun
mempercepat langkahnya.
“Iya – iya sabar.
Bawel !” Dengus Kai.
Langkah kaki kecil mereka semakin cepat ketika halaman rumah
Kris yang mereka tuju sudah terlihat. Kali ini mereka mencoba untuk mengisengi
Kris—dengan mencuri Ace—Yang notabene merupakan boneka kesayangan Kris. Kris
adalah ketua geng penguasa jalanan di komplek mereka. Dengan umurnya yang sudah
mencapai 7 tahun dan perawakannya yang
tinggi. Tidak ada satupun dari anak-anak disekitar komplek yang berani melawan
Kris. Kecuali 2 bocah yang tak pernah berhenti mencuri Ace dari tangan Kris
itu—Sehun & Kai.
Kini mereka sudah sampai tepat dibawah jendela kamar Kris.
“Ah, ini dia.” Ujar Sehun mengeluarkan sehelai kertas dari
celana pendeknya.
“Apa itu?” Tanya Kai memandangi kertas itu.
“Ini Rencana kita. Rencana terhebat yang pernah Oh Thehun
buat.” Ucap Sehun membanggakan dirinya sendiri dengan mata yang berbinar-binar.
“Oh, kalau begitu. Bacakan.”
Perintah Kai. Kai seumuran dengan Sehun. Namun ia terlihat sedikit
(sedikit) lebih dewasa dari Sehun.
“Ekhmm..Ekhmmm.” Sehun mengetes tenggorokannya.
“Cepat bodoh!!” Ujar Kai tidak sabaran lalu menjitak kepala
Sehun.
“Iya-iya. Tidak Thabaran thekali.” Ujar Sehun membetulkan
rambutnya yang rusak. Padahal ia sudah susah payah selama setengah jam untk
merapikannya dengan Gel milik kakakknya . Ah, benarkah itu Sehun??
“RENCANA NO 125!!!” Sehun membaca judulnya. Sudah 125 kali
kau mencoba mencuri Ace dari Kris?? Oh kai & Sehun..
“Kita ambil Ace lalu kita lari..” Ujar Sehun lalu tersenyum
puas.
.
.
.
.
.
.
.
.
Hening
.
.
.
.
.
.
“Lalu???” Tanya Kai.
“Lalu apanya??” Sehun balik bertanya.
“APA YANG KITA LAKUKAN SETELAH KITA LARI DARI SINI?????”
Tanya Kai setengah
berteriak.
“Tidak ada, rencananya Cuma sampai disitu.” Ucap Sehun lalu
menunjukkan kertasnya pada Kai.
Kai menepok jidatnya pasrah.
Rencananya lebih parah dari yang ia duga.
“Hhh, lalu kalau kita kena pukul bagaimana??” Tanya Kai
lagi. Terakhir kali mereka mencuri Ace dari Kris, mereka mendapatkan pukulan
dari Kris dengan jumlah yang sangat banyak.
“Tidak akan. Rencana ini adalah rencanaku yang tak
terkalahkan. Maha karyaku yang terhebat.” Ujar Sehun menunjukkan “Maha
Karyanya” Ke depan wajah Kai.
“Terserah kau.” Ucap Kai tak peduli. “Cepat!! Ayo kita masuk
lewat jendela.”
Mereka berdua mengintip ke dalam kamar Kris lewat jendela
kamar. Setelah merasa aman dan menganggap bahwa Kris sedang tidak berada di
kamar. Mereka berdua masuk ke dalam kamar. Berhubung mereka pendek dan tidak
tinggi. Mereka berusaha saling membantu untuk menaiki bingkai jendela agar
dapat masuk ke dalam kamar Kris.
Mereka berhasil masuk dengan mulus. Walaupun denga sedikit
keributan. Sehun menginjak kaki Kai dan Kai tidak sengaja menjambak rambut
Sehun untuk berpegangan, membuat rambut Sehun berantakkan sekali lagi. Mereka
berdua mencari keberadaan Ace.
Ace tergeletak dengan manis di meja belajar Kris.
“Itu Ace !” Seru Kai. Sehun mengekor Kai menuju meja belajar
untuk mengambil boneka Kesayangan Kris itu.
“Apalagi ini??” Ujar Kai. “Kris memakaikan Ace kaca mata dan
Syal. Bodoh.”
“Kaca mata milik hyungku lebih keren dari ini.” Tambah
Sehun.
Sehun hendak mengambil Ace, namun matanya menangkap hal
lain.
“Hey Kai. Tunggu, Apa ini??” Ujarnya lalu mengambil sebuah
Kertas yang menyita perhatiannya.
“Ihhhh, kertasnya berwarna pink..” Ucap Kai bergidik.
Sehun membaca isi dari kertas itu.
“Dear my Love. Cinta dan Sayangku Tiffany…”
“APPAAAA??” Kai berteriak mendengar Sehun membaca isi kertas
itu. “Tiffany anak komplek sebelah?? Yang pelihara anjing herder di
halamannya??”
“Sejak kapan Krith nakthir Tiffany??” Tanya Sehun.
“Entah, aku juga baru tahu.”
Tiba-tiba Ide lain bermunculan dari kepala Sehun. Entah
berapa ratus bohlam lampu yang menyala terang dari kepalanya.
“Bagaimana kalau kita mengambil ini thaja.” Tanya Sehun.
“Kita kan kesini mau ngambil Ace, gimana sih??” Ujar Kai tak
terima.
“Ace itu masa lalu. Aku berubah pikiran.”
“Ckckck, dasar anak kecil. Sering sekali berganti pikiran.”
Ucap Kai geleng-geleng kepala.
Sehun menghela nafas lalu mendorong Kai ke depan cermin di
kamar Kris yang sangat besar.
“Lihat! Kau juga anak kecil, bodoh !” Ujar Sehun. Masih
menggenggam surat Kris dengan penuh semangat.
“Oh iya, aku lupa.” Ujar Kai sambil garuk-garuk kepala.
Kai memakai baju biru dan celana kodok berwarna kuning
cerah. Masih tidak percaya jika kai adalah anak-anak??
Sehun memakai baju merah dengan gambar pororo di depannya.
Dan memakai sandal bergambar ultraman.Masih tidak percaya mereka adalah
anak-anak???
“Urin do isang nuneul
maju haji anheulkka.. Sotong haji anheulkka.. Sarang haji anheulkka…Eh.. Geurae
ulf naega ulf Auuuuuuuu, saranghaeyoooo…”
“Itu suara Kris, itu suara Kris.” Ujar Sehun panik. Ia berlarian ke seluruh
penjuru kamar Kis.
“Lalu bagaimana?? Apa yang harus kita lakukkan??” Tanya Kai
lalu ikut melakkukan apa yang Sehun lakukkan.
Jadilah mereka. Berlarian keseluruh penjuru kamar Kris.
Cklekk
Pintu kamar Kris terbuka. Sehun segera meletakkan surat itu
di meja. Dan bersembunyi di bawah meja bejar Kris. Sedangkan Kai, ia buru-buru
meloncat ke luar lewat jendela.
Kris mengambil surat cintanya yang tergeletak diatas meja
“Nanti sore aku harus segera mengirimnya lewat pos.” Gumam
Kris mengelus-ngelus surat itu. Oh Kris,
rumah Tiffany hanya berada dikomplek
sebelah yang berbeda 2 blok dari rumah mu. Oh Kris yang benar saja.
Sehun yang masih berada dikolong meja sangat berambisi untuk
mengambil surat itu.
“Oh iya, aku lupa memberinya pita.” Ujar Kris. Lalu ia pergi
keluar dari kamar.
Sehun keluar dari persembunyiannya lalu berbisik kepada Kai.
“Hhhh, leganya. Kai, apa kau disana?” Tanya sehun melongok
ke jendela.
“Aku disini.” Ujar Kai berdiri. Lalu berusaha masuk kembali
ke kamar Kris.
Dan sehun membantu Kai untuk masuk.
“Ini dia pitanya..” Ujar Kris sambil bersenandung. Dia
kembali memasukki kamarnya lagi.
Sehun segera menjatuhkan tubuh Kai yang hampir saja mencapai
bingkai jendela dan bersembunyi lagi dikolong meja belajar Kris.
“Aaaaaauuuuu…” Jerit kai. Tubuhnya baru saja dilempar oleh
Sehun dari jendela.
“Siapa disana??” Ujar Kris berlari menuju jendela.
“Guk..guk..guk…” Kai mengikuti suara anjing dari bawah
jendela kamar Kai.
“Ah, itu kau monggu? Ah, anjing Kai yang periang..” Ujar
Kris lalu kembali ke kegiatan awalnya lagi.
Kris memberi sentuhan pita pada surat cintanya untuk
Tiffany. Dan tersenyum seperti orang gila.
“Ah, sentuhan terkahir. Parfum !! Dimana aku menaruhnya
ya??” Kris mencari-cari keberadaan botol Cologne yang diberikan mamanya dua
minggu lalu.
Kau menyemprotkan Cologne untuk surat cintamu Kris??
“Nah itu dia.” Kris mendapati Botol colognenya tergeletak di
kolong meja belajarnya.
Dan Sehun juga ada dibawah sana. Keringat mengalir dari
pelipis Sehun. Jika Kris mengambil botol colognenya dari sana. Sehun…
Kai yang melihat hal tersebut dari jendela tidak
membiarkannya.
“JANGGAANNNN!!!!”
“Apa itu?? Siapa yang berteriak??” Ujar Kris lagi lalu
berlari kea rah jendela.
“Guk..guk..gukkk…”
“Ah. Monggu… Anjing itu.. Begitu lincah dan Riang.” Ujar
Kris tidak mempermasalahkan hal itu lagi.
HHhh. Hampir saja aku ketahuann—Ini Sehun yang berkata dalam
hati.
Aku selalu dikira Anjing—Ini kata Kai.
Kenapa Tiba-tiba Monggu berada dipekarangan rumahku??—Ini
jelas pemikiran Kris.
Akhirnya Kris menghempaskan dirinya ke kasur. Memainkan PSP
baru yang dibelikan papanya kemarin.
Kai dari jendela mengisyaratkan Sehun untuk keluar dari
sana. Namun Sehun bersikeras untuk mengambil surat itu juga.
Akhirnya, Kai mengacungkan jarinya. Menghintung mundur.
“3—“
“2—“
“ 1”
Sehun keluar dari kolong meja, mengambil surat itu dari meja
belajar dan bergegas loncat dari jendela di bantu Kai.
“Ya! Kris, kami mengambilnya darimu..!!” Teriak Sehun dan
kai lalu mereka berlari.
“SEHUN!! KAI!! Jangan ambil ACE atau kau tidak akan selamat
!!!” Ujar Kris. Namun ia masih melihat ACE masih berada ditempatnya, tidak
berubah sesentipun.
“Sebenarnya apa sih mau mereka.” Ujar Kris lagi.
Ia tidak menyadari. Surat
cintanya unuk tiffany menghilang.
“Haha. Kita mendapatkan thurat cinta KRITH!!!” Ujar Sehun
senang, sambil berlari melambai-lambaikan surat itu diudara.
“Iya, Tadinya aku ingin mengambil Ace juga.” Ucap Kai.
“Tidak perlu, ini thudah cukup.” Ujar Sehun .“Kita bisa memerath
Kris.”
“Apa maksudmu??” Tanya Kai.
Sehun memutar bola matanya. Mendengus malas. Dan bertanya
kepada tuhan. Kenapa temannya tidak mengerti juga.
“Krith pathti tidak mau kan kalau kita thebar berita ini,
Lalu dia akan melakukan thegala cara untuk membuat kita tutup mulut.” Jawab
Sehun.
“Seperti memberikan gelar penguasa komplek ke kita??” Tanya
Kai dengan mata berbinar-binar. Akhirnya dia mengerti juga. Tuhan mengambulkan
doa Sehun.
“Kita??? Kau lupa?? Ini kan ideku!! Rencana terbaikuu!!”
Ujar Sehun marah.
“Lalu aku dapat apa? Kita kan melakukkannya bersama??” Tanya
kai.
“Kalau kau mau, kau bisa kuathai gang dibelakang jalan rumah
Luhan. Kalau tidak mau ya thudah.” Ujar Sehun sibuk dengan surat cinta Kris.
“Iya deh, gapapa.” Ujar Kai pasrah.
“Thiapa thuruh hari gini kirim thurat. Kalau dia mau aman
pake e-mail aja kali. Nenek moyangku dari jaman dinothauruth aja ga main
thurat-thuratan. Dia pake kakao talk.” Ujar Sehun ngawur.
Pada Jaman dinosaurus Kakao talk telah diciptakan. Oke. Ini
menurut Sehun.
Tiba-tiba Xiumin menghampiri mereka.
“Sehun, apa itu??” Tanya
Xiumin.
“Apanya??” Sehun balik Tanya. Pura-pura bodoh.
“Itu kertas yang kamu pegang.”
“Bu Bu Bukan apa-apa.” Jawab Sehun dengan tergagap.
“Apa itu resep masakan yang enak sampai aku gaboleh lihat??”
Tanya Xiumin dengan tatapan menyipit.
Oh. Xiumin sangat suka resep masakan. Ia memiliki banyak
koleksi resep masakan dan ia akan memberikannya kepada ibunya.
“I.. I ..iya ini resep masakan.” Jawab Sehun salah jawab. Oh
Sehun come on.
Kai menepok jidatnya..
“Aku mau resep masakannn!!!!” Ujar Xiumin. Berteriak dengan
antusias.
Kai menarik tangan Sehun untuk berlari.
“Lari bodoh !!!” Ujar Kai. “kenapa kau bilang itu resep
masakan??”
“Tidak tau, terucap begitu thaja dari mulutku.”
“Hey, Xiumin!! Kamu sedang apa??” Tanya Luhan ang sedang
bermain dikotak pasir di taman komplek bersama Chen.
“Itu, Sehun dan kai punya resep makanan yang gaboleh aku
lihat!!” Ujar Xiumin lalu kembali berlari.
“Chen ayo kita ikuti mereka.” Ujar luhan mengajak Chen.
“Ayo.” Ucap Chen mengiyakan.
Sampai akhirnya seluruh anak komplek mengejar sehun dan kai
karena penasaran dengan kertas yang dipegang oleh Sehun dan Kai.
“Itu kertas apa sih??” Tanya Baekhyun mengejar mereka berdua
dengan sepeda.
“Aku tidak tahu, kau pikir itu apa??” Chanyeol balik
bertanya.
“Xiumin bilang itu resep masakan.”Ujar Kyung Soo.
“Aku tidak percaya kalau itu resep masakan.” Ucap Tao .
▲
“Heyyy, kenapa anak satu komplek mengejar kita??” Ujar Sehun
masih terus berlari.
“Ini semua gara-gara xiumin!!” Tambah Kai.
“Iya, ini kan hanya surat Cinta Kris.” Ujar Sehun lagi.
Upsss. Sehun tidak sengaja, ia keceplosan.
“Oh, jadi itu surat cinta kris??” Tanya Lay.
“Untuk siapa???” Tanya suho.
“Bacakan dongg!!!” Ujar Baekhyun.
“Iya, cepat bacakan!!” Tambah Chanyeol.
“Engg, sebaiknya kamu bacain deh.” Ujar Kai.
“Kita batal jadi geng penguasa jalanan??” Tanya Sehun murung.
Ambisinya untuk menjadi geng penguasa jalanan komplek sirna sudah.
“Itu lebih baik dari pada di pukul anak-anak satu komplek.”
Ucap Kai.
“Oke. Oke.. aku bacain....” Ujar Sehun pasrah.
Sehun mengetes tenggorokannya. “Ekhmmm…Ekhmmm”
“Dear my Love. Cinta
dan Sayangku Tiffany…”
“Haahhh??” Ujar anak-anak satu komplek serempak.
“Yahhh, semua orang tau kali Kris suka sama Tiffany.” Ujar
Baekhyun membalikkan arah sepedanya.
“Aku sudah tau berita itu sejak sebulan yang lalu.”Ujar
Chanyeol.
“Ahh, berita basi.” Ucap Xiumin kecewa. Padahal ia berharap
dan menghabiskan pandangannya untuk melihat resep masakan yang enak.
“Iya, berita ga update lagi deh.” Ujar Chen.
Anak-anak satu komplek membubarkan diri mereka karena kecewa
mendengar berita yang sudah basi dan
tidak cetar badai halilintar lagi.
“Kita dari tadi capek-capek lari-lari. Dan semua orang udah
tau kalo Kris suka sama Tiffany. Hhh.” Ujar Sehun tak percaya. Iya kira, semua
orang belum ada yang mengetahuinya, dan ia dan kai yang mengetahui berita hebat
itu pertama kali—yang akhirnya mereka ketahui adalah berita basi.
“Huuu, menyebalkan..” Ujar Kai menendang batu yang ada di
depannya.
“Tunggu kai, kamu denger thetuatu gak?? Kaya suara tiang
listrik jatuh dari langit??”
Swiiinngggggg…
Kris datang lalu menubruk tubuh mereka berdua. Menimpa
2 tubuh krempeng tersebut.
“Aku ga percaya kalian memberitahu yang lain kalau aku suka
Tiffany..” Ujar Kris menjitak mereka berdua.
“Kris, itu sudah menjadi rahasia umum. Semua orang udah tau
Kris.” Ujar kai.
“Ini.. ini thurat kamu kris.” Ujar Sehun memberikan surat
yang sudah lecek itu kepada Kris.
“Surat apa??” Tanya Kris heran.
“Surat kamu buat Tiffany.” Jawab Sehun.
Kris mengambil kertas itu dari tangan Sehun.
“Loh, ini kan emang surat aku. Trus yang tadi aku kirim
lewat pak pos itu apa??”
▲
“Tiffanyyyy, ini ada surat” Teriak mama Tiffany.
Tiffany menghampiri mamanya, matanya terlihat berbinar
karena baru pertama kali ia mendapatkan surat dari seseorang . Ia segera membuka dan membaca suratnya.
“RENCANA NO 125 !! Kita ambil Ace trus kita lari.”
Hening.
.
.
.
.
.END.
Author’s note :
Kasian Kris, masa surat yang ke kirim rencananya Sehun xD
Anak-anak satu komplek pada kepo banget yaa, liat satu helai
kertas doang.
Oh iya, pas part Kris nyanyi lagu MAMA itu kok Korea ya??
Dia Kan M ya?? -__- Udahlah biarin aja XD
Sehun sama Kai iseng banget nih, tapi kesannya kai nurut
banget sama Sehun xD
Tidak ada komentar:
Posting Komentar